Tanda-Tanda Seorang Shopaholic!
Seorang Shopaholic terkadang dapat lupa diri hingga tidak menyadari bahwa dirinya telah terjun ke dunia yang menjadi "surga" nya wanita.Hmmm.. boleh di cek apakah kamu adalah salah satunya??
Belanja impulsif
Ini terjadi kalo kamu membeli suatu barang atau jasa tanpa berpikir panjang. Nah, jika keterusan berakhir jadi belanja kompulsif yang biasanya terjadi karena ketagihan, tertekan, marah, atau karena bosan.
Beli barang yang tak dibutuhkan
Kalo kamu membeli barang hanya karena ingin membeli, bukan karena butuh. Niatnya sepotong, akhirnya keluar toko dengan lebih dari 5 potong pakaian.
Beli barang yang tak dibutuhkan
Kalo kamu membeli barang hanya karena ingin membeli, bukan karena butuh. Niatnya sepotong, akhirnya keluar toko dengan lebih dari 5 potong pakaian.
Melanggar perjanjian
Budget yang kamu alokasikan untuk belanja sering kali terlanggar. Dan jangan harap bisa menabung. Membayar tagihan aja sulit!
Diam-diam
Setelah beli sepatu, kamu menaruhnya di balik lemari. Karena ada banyak pasang sepatu yang kamu punya, sudah pasti kalau ketahuan oleh si dia atau ibu,kamu akan dimarahi. Apalagi mereka sudah tahu kebiasaan belanja kamu yang berlebihan dan sudah tak terhitung berapa kali kamu bertengkar karena masalah ini. Selain itu, kamu secara rahasia punya beberapa buah kartu kredit. Dulu alasannya untuk 'just in case', namun sekarang itu sudah bukan untuk keadaan darurat lagi. Kamu bak tersesat tanpa ada kartu kredit di dompet, karena kamu jarang sekali beli pakai tunai.
Pengembalian Barang
Karena merasa bersalah, kamu mencoba untuk mengembalikan barang tersebut. Dan untuk merayakannya, kamu berbelanja lagi.
Memilih sendiri
Biasanya, seorang shopaholic lebih senang untuk belanja seorang diri. dengan begitu, ia bisa membeli apapun yang ia mau tanpa ada 'suara lain' yang menahan mereka.
Black Out!
Betul, tanda-tanda seorang shopaholic adalah lupa kalau ia pernah membeli sesuatu. Ketika bongkar lemari pakaian, menemukan beberapa yang sama sekali belum pernah dipakai, lengkap dengan label harganya. Kadang lupa, “ini beli di mana ya?”
Dikejar-kejar
Untuk kasus parahnya bisa-bisa kamumengganti nomor ponsel karena sudah terlalu sering dikejar-kejar debt collector karena tak sanggup membayar tagihan kartu kredit, sudah tak terhitung berapa kali mereka datang ke rumah, bahkan 'berkunjung' ke kantor.
Budget yang kamu alokasikan untuk belanja sering kali terlanggar. Dan jangan harap bisa menabung. Membayar tagihan aja sulit!
Diam-diam
Setelah beli sepatu, kamu menaruhnya di balik lemari. Karena ada banyak pasang sepatu yang kamu punya, sudah pasti kalau ketahuan oleh si dia atau ibu,kamu akan dimarahi. Apalagi mereka sudah tahu kebiasaan belanja kamu yang berlebihan dan sudah tak terhitung berapa kali kamu bertengkar karena masalah ini. Selain itu, kamu secara rahasia punya beberapa buah kartu kredit. Dulu alasannya untuk 'just in case', namun sekarang itu sudah bukan untuk keadaan darurat lagi. Kamu bak tersesat tanpa ada kartu kredit di dompet, karena kamu jarang sekali beli pakai tunai.
Pengembalian Barang
Karena merasa bersalah, kamu mencoba untuk mengembalikan barang tersebut. Dan untuk merayakannya, kamu berbelanja lagi.
Memilih sendiri
Biasanya, seorang shopaholic lebih senang untuk belanja seorang diri. dengan begitu, ia bisa membeli apapun yang ia mau tanpa ada 'suara lain' yang menahan mereka.
Black Out!
Betul, tanda-tanda seorang shopaholic adalah lupa kalau ia pernah membeli sesuatu. Ketika bongkar lemari pakaian, menemukan beberapa yang sama sekali belum pernah dipakai, lengkap dengan label harganya. Kadang lupa, “ini beli di mana ya?”
Dikejar-kejar
Untuk kasus parahnya bisa-bisa kamumengganti nomor ponsel karena sudah terlalu sering dikejar-kejar debt collector karena tak sanggup membayar tagihan kartu kredit, sudah tak terhitung berapa kali mereka datang ke rumah, bahkan 'berkunjung' ke kantor.
No comments:
Post a Comment