Thursday, 26 September 2013

Ciri-ciri ginjal yang rusak


Gejala penyakit ginjal sering mirip dengan gejala penyakit yang lain maka dari itu kita patut waspada tentang ciri-ciri tersebut. Jika ciri-ciri telah anda rasakan maka segeralah periksakan kedokter sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Lebih baik mencegah bukan dari pada mengobati, selain tidak perlu mengeluarkan biaya diri kita menjadi sehat. Mari kita cermati penyakit ginjal, apabila tanda-tanda berikut ada pada diri anda segeralah datang ke dokter agar dilakukan pemeriksaan lebih dalam lagi.


1.                   Gejala gagal ginjal.

Ginjal ini berfungsi untuk membantu tubuh kita membuang kelebihan air, akibat gagal ginjal dapat menyebabkan tubuh menahan air lebih dari yang seharusnya. Hal ini menyebabkan bengkak di sekitar mata dan pembengkakan di tangan dan kaki. Ginjal juga membantu mengatur tekanan darah kita. Bila ginjal rusak, kita juga mungkin mengalami tekanan darah tinggi.
Ginjal juga melakukan penyaringan darah, kemudian mengekskresikan kelebihan air, produk limbah, dan racun melalui urin kita. Ginjal yang rusak atau sakit tidak mungkin menyaring urin sebanyak itu. Ginjal yang bermasalah bisa ditandai dengan penurunan volume urin. Orang dengan penyakit ginjal mungkin mengalami masalah dengan buang air kecil yang disertai nyeri, atau sering buang air kecil, rasa sakit di punggung tengah juga dapat menunjukkan masalah dengan ginjal kita jangan diremehkan gejala seperti ini.

2.                  Melihat  urin yang dikeluarkan.

Untuk mendeteksi perubahan awal dalam urin hanya dengan melihat itu sangat sulit. Tapi perubahan yang jelas, seperti urin menjadi berbusa (karena kehadiran banyak protein), berdarah (adanya darah pada urin), atau urin berwarna seperti kopi (adanya darah atau protein berpigmen), ciri-ciri tersebut adalah peringatan ada masalah dengan ginjal Anda.

3.                  Biarkan mesin mengurus sisanya

Nah hal selanjutnya pergilah kedokter dengan membawa air urin tersebut agar dianalisis urin melalui tes laboratorium sehingga diaknosa tersebut bisa akurat.
Sewaktu hal itu ditemukan, dokter mungkin menyarankan pengujian lebih lanjut dengan melibatkan tes darah mengukur kelainan dalam darah yang menunjukkan penurunan fungsi ginjal. Misalnya, peningkatan kadar kreatinin serum (kreatinin merupakan produk limbah dalam darah yang diekskresikan oleh ginjal).
Sebuah kalkulasi tingkat filtrasi glomerular dari kadar serum kreatinin  akan memberitahu dokter: ginjal seseorang berfungsi normal atau tidak. Kemudian eGFR digunakan untuk menentukan stadium atau tingkat penyakit ginjal kronis anda.


No comments:

Post a Comment